Ketika Kost Banjir

P ertama kali saya datang ke jogja ternyata cari kost-kost an di kota gudeg ini gampang-gampang susah, tidak semua kost an itu nyaman dalam...

Pertama kali saya datang ke jogja ternyata cari kost-kost an di kota gudeg ini gampang-gampang susah, tidak semua kost an itu nyaman dalam artian nyaman yang saya maksud itu bukanlah kost yang bagus atau eksklusive namun maksudnya dari segi lingkungannya aman atau tidak, dari segi kebersihannya, dari tata ruangnya kira-kira udara bisa masuk atau tidak, kamar mandinya, dan yang paling penting dengan tempat ibadah jaraknya jangan terlalu jauh. Itu beberapa parameter yang saya terapkan pada saat mau mencari kost-kostan di jogja oh yaa satu lagi yang paling menyebalkan biasanya kost yang dekat kampus itu pasti harganya mahal, dimanapun kampusnya dimanapun daerahnya kost dekat kampus itu pasti mahal.

Alih-alih bisa mendapatkan kost yang sesuai parameter di atas malahan kostan saya pertama kali di jogja ancur beneran, sudah letaknya di lorong, kamar mandi sangat kumuh, tidak ada fentilasi udara, depan kamar saya persis tempat cuci piring yang otomatis bikin bau karena banyak warga kost biasanya nampung sisa makanan, banyak orang timurnya yang sering bikin rusuh dan yang paling bikin kesel orang-orang itu ada yang piara anjing

• [col]
• Itulah konsekuensi yang harus saya terima karena waktu itu saya datang ke jogja sudah mepet sehingga cari kost sulit banget, itupun dapet kost tersebut karena dicarikan temen yang pada waktu itu sudah ke jogja duluan. Sejumlah penderitaan saya alami di kost ini sampai pada suatu saat yang bikin saya harus pindah pada waktu itu juga adalah kebetulan saat itu saya pulang kuliah terus ganti pakaian dan ambil air wudhu eh eh selesai wudhu ternyata saya tengok kebawah dikaki saya ada kotoran anjingnya MasyaAllah
• Cukup tiga bulan saya bertahan di kost ini dan pada saat kejadian itu juga saya langsung putuskan buat pindah cari  kost lain. Waktu itu saya ada teman yang nawarin untuk tinggal di kost dia, karena dia telah bayar kost selama 3 bulan dan sudah berjalan 1 bulan dia tidak pakai, kemudian saya putuskan untuk bawa barang-barang saya sementara ke kost tersebut itupun tidak langsung serta merta saya bawa tapi saya datang ke kost tersebut dahulu dan kamar sudah sempat kami cat serapih mungkin bareng-bareng dengan temen

Setelah pengecatan selesai di kemudian harinya saya bawa barang-barang saya ke lokasi tersebut kemudian saya sempat temuin pemiliknya dan ini sangat di luar dugaan saya ternyata pemiliknya alot banget sudah ada 1 jam lebih kami berdiskusi intinya pemiliknya alot untuk bersikeras saya tidak boleh tingga di kost tersebut , belau beralasan banyak sekali seperti ijinnya ke rt.rw ribet, tidak sesuai proses, dll padahal saya sudah katakan kalau nanti saya sendiri saja yang urus ke rt.rw sekitar.

Selidik punya selidik ternyata bapaknya ini mengijinkan saya tinggal disana dengan membayar Rp 500.000 untuk 2 bulan tinggal, padahal jelas-jelas itu kost masih dalam posisi di sewa 3 bulan sama temen saya dan dia mau saya suruh bayar lagi. jahat bener ini orang padahal waktu itu status saya adalah masih mahasiswa baru mana duit sudah habis ditambah uang kost saya tidak dikembalikan sedikitpun yang di kost ada anjingnya padahal saya tinggal disana cuma 3 bulan dan saya sudah bayar full selama 1tahun. Akhirnya saya ijin ke pemilik kost untuk titip barang saya semalem saja karena semua barang sudah saya bawa ke kost tersebut dan ke esokan harinya saya harus cari kostan.

• [col]
• Sampai keesokan harinya saya belum menemukan kost, dan karena saya nitip barang cuma semalem di kemudian harinya saya bawa barang saya ke tempat kursus bahasa inggris, waktu itu saya sempat akrab sama pemiliknya kemudian saya disuruh tinggal disana. Saya tinggal di kamar lantai atas yang digunakan untuk gudang dan kamar tesebut lama sudah tidak digunakan, kondisi kamar di atapnya sudah di tumbuhi tanaman yang mengelilingi setiap sudut atapnya
• Saya bersihkan kamar tersebut pada waktu cuaca hujan besar namun anehnya ketika saya masuk ke kamar walaupun kondisi hujan lebat namun saya merasa panas padahal ketika keluar kamar udara sangat dingin sekali, dan disini saya mulai merasa aneh ditambah beberapa meja kursi kuno saya liat ada didepan kamar tersebut menambah suasana kamar menjadi seperti tempat uji nyali, benar-benar seperti uji nyali banget pokoknya karena hampir setiap malam tidak tidur.
• Hanya satu minggu saja saya bertahan dikamar penuh dengan misteri ini, dan selama satu minggu tersebut saya tidak tidur malam, tidurnya malahan di pagi harinya. Beruntung dalam satu minggu tersebut saya bisa temukan kost pengganti yang harapannya bisa lebih nyaman dari kost-kost sebelumnya, kali ini saya benar-benar hati-hati saya tidak mau lagi salah pilih kost dengan sejumlah pengalaman yang pernah saya alami saya harus benar-benar sangat teliti

Welcome to Puji's Boarding House, saya bertemu dengan nenek-nenek yang berusia lanjut dan Alhamdulillah beliau baik sekali, saya mulai melihat-lihat kondisi kost nya, dari kamar kost, kamar mandi, lokasi parkir, dan ternyata lokasi tempat ibadah cukup dekat dengan kost ini kemudian saya pastikan jangan sampai ada orang timur yang suka bikin rusuh ada dikost ini. Tanpa berfikir panjang saya putuskan bahwa sepertinya tempat kost ini cukup nyaman untuk saya.

Puji's Boarding House Desember 2016

Suka duka di kost ini adalah pertama kali saya datang kecepatan internetnya bukan pelan lagi tapi sangatlah pelan sekali dengan speed 2 Mbps dari telkom yang di share ke 8 - 10 orang, share langsung tanpa management bandwidth sehingga satu download yang lain bersabar dan parahnya mungkin bisa di bilang dalam sebulan internet mati ada lebih dari 3 kali karena jalur yang di gunakan sudah tua.

Mbah Puji kadang kasih makanan ke warga kost kalau misalkan ada acara seperti tasyakuran atau orang jawa bilang slametan, kalau habis bayar kost di kasih jajanan karena beliau jualan pagi hari untuk anak-anak sd di depan lokasi kost, kami juga biasanya beli sarapan di simbah seperti : arem-arem, gorengan, bakpia, dan aneka jajanan pasar lainnya

Tidak disangkan tiga tahun sudah saya tinggal di kost mbah puji, tetangga kost saya berasal dari berbagai daerah di indonesia dan setiap semeseter biasanya ada anak baru yang masuk kemudian ada yang keluar beberapa kali kami biasanya ngumpul bareng jika streess dengan materi kuliah, sharing-sharing bercanda, bakar-bakaran dan sesuatu yang bisa bikin mood pikiran jadi fresh kembali.

Satu hal yang masih teringat di kostan ini ketika turun hujan lebat dan halaman depan kost kami menjadi lautan kecil yang bisa membawa sepatu-sepatu dan sendal kami terbawa arus yang berasal dari air langit, kemudian kami gunakan bak-bak dan ember untuk menampung air yang jatuh karena atap kost yang bocor setiap kali turun hujan lebat mengguyur kost mbah puji.

Dengan sedemikian foto ini semoga bisa menjadi kenangan untuk saya di hari esok bahwa duhulu ketika menempuh perguruan tinggi di Universitas Amikom Yogyakarta saya pernah tinggal disini bersama kawan-kawan seperjuangan

Dari waktu kewaktu pada saat artikel ini saya tulis kondisi kost selalu ada perubahan setiap tahunnya dari mulai koneksi internet yang dahulu sangat lambat sekarang sudah kencang yang tadinya 2 Mbps sudah saya upgrade ke 10Mbps dengan management bandwidth yang merata karena pada waktu itu saya sendiri yang jadi admin jadi bener-bener saya perbaiki infrastruktur jaringannya.

Banjir masih ada namun kebocoran sudah tidak sebanyak yang dahulu, oh iya harga kost juga sudah naik sih awal pertama dulu saya datang 2,5jt kemudian saat saya menulis artikel ini 3jt untuk lama tinggal satu tahun belum termasuk iuran internet sebesar 40rb an/bln dan iuran listrik sebesar 40-50rb/bulan, makan sehari-hari di warung daerah sini untuk nasi telor 6rb dan nasi goreng 10rb menu makanan lain seperti ayam dan lele kisaran 12.000 sampai 16.000. sedikit banyak inilah kost tempat saya tinggal selama menempuh pendidikan di kota gudeg Yogyakarta.

Sumber : itsariefagung.blogspot.com | Tags : Kost-kostan di jogja, Puji's boarding house, Kost murah jogja